Contoh Studi Literatur dan Metode Penciptaannya
Contoh Studi Literatur dan Metode Penciptaannya
Jakarta—Studi literatur adalah salah satu metode penelitian yang paling umum untuk mengumpulkan data melalui pencatatan, kajian pustaka, dan membaca.
Studi literatur harus digunakan setiap kali melakukan penelitian karena tujuan studi literatur adalah untuk mengembangkan aspek teoritis dan aspek praktis dari penelitian.
Studi literatur ini dilakukan dengan tujuan menentukan landasan teori, kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian. Dalam penelitian ilmiah, poin ini sangat penting.
Namun, metode penelitian studi literatur adalah cara peneliti melakukan penelitian dengan mengumpulkan data dari buku, jurnal, dan sumber lain.
Berikut ini cara membuat studi literatur beserta contohnya, dinukil dari Deepublishstore, Jumat (24/3/2023)
Cara Membuat Studi Literatur
1. Memilih Sumber Pustaka
Cara memilih sumber pustaka untuk penelitian adalah sesuai atau relevan dengan tema, topik atau ide yang diangkat. Adapun beberapa kriteria ketika memilih sumber pustaka, di antaranya:
- Harus relevan dengan topik penelitian yang diangkat
- Isi yang disampaikan harus mudah dipahami
- Jika ingin menggunakan pernyataan, dapat dipertanggungjawabkan, artinya dapat dibuktikan secara empiris
- Disusun secara terorganisir agar sistematis dan mudah dalam mencari rujukan informasi yang dibutuhkan.
- Bersifat terbarukan dan sesuai dengan perkembangan zaman yang berlaku saat ini
- Sumber pustaka harus masih ada kaitannya dengan penelitian dan menggunakan sumber terpercaya.
2. Menelusuri Sumber Pustaka
Banyak peneliti pemula yang asal mengambil sumber pustaka, tanpa melakukan penelusuran sumber pustaka terlebih dulu.
Padahal menelusuri sumber pustaka itu penting. Apalagi jika menemukan sebuah kutipan, penting dirujuk dan diklarifikasi apakah benar dari sumber pustaka atau tidak.
3. Membaca Sumber Pustaka
Kasus lain, banyak yang hanya mengambil sumber atau kutipan dari pustaka A yang menyebutkan dari sumber pustaka B.
Nah, peneliti yang baik, harusnya langsung merujuk ke pustaka B dan membaca sendiri secara tuntas. Bukan justru mengambil apa adanya dari pustaka yang dikutip A tanpa melakukan kroscek di pustaka B.
Kesimpulannya, jangan asal mengutip dari sumber yang sudah disebutkan. Membaca langsung sumber pustaka memiliki beberapa tujuan, seperti akan memudahkan kamu mendapatkan wawasan baru, dan akan membangun atau membentuk kerangka teori dalam memudahkan proses penulisan.
4. Melakukan Pencatatan
Satu di antara cara agar tidak buang-buang waktu selama mengumpulkan rujukan yang relevan dengan penelitian atau topik. Maka, selama proses penelaahan sumber pustaka, pastikan untuk mencatat poin-poin penting yang diperlukan.
Setiap poin penting, tulis disampingnya sumber rujukannya. Cara ini lebih efektif. Setidaknya bisa menghemat waktu ketika hendak dilakukan krosek ke sumber referensi.
5. Penyajian Kajian Pustaka
Setelah semua https://cipta-kreasi.com/ data terkumpul. Sudah pasti ulasan terakhir adalah menyajikan kajian pustaka ke sebuah deskripsi yang sudah diolah menggunakan bahasa sendiri.
Dari kelima cara membuat studi literatur di atas, saya yakin sebenarnya setiap peneliti pemula sekalipun juga bisa melakukan.
Orang yang tidak bisa bukan karena bodoh, hanya karena belum tahu jalannya saja. Ketika sudah tahu jalannya, dijamin sudah bisa melangkah dengan sendirinya.