Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di SDN Susukan

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan salah satu inisiatif penting dalam dunia pendidikan Indonesia, yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Di SDN Susukan, penerapan kurikulum ini telah dilakukan dengan pendekatan yang inovatif dan berorientasi pada pengembangan karakter serta kompetensi siswa.

1. Pemahaman Konsep Merdeka Belajar

Pertama-tama, semua pendidik di SDN Susukan diberikan pemahaman mendalam tentang konsep Merdeka Belajar. Pelatihan dan workshop diadakan untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar dari kurikulum ini, seperti pembelajaran yang lebih fleksibel, penekanan pada kreativitas, serta pentingnya pengembangan karakter. Dengan pemahaman yang kuat, para guru dapat merancang pembelajaran yang lebih relevan dan menarik bagi siswa.

2. Pendekatan Pembelajaran yang Variatif

Di SDN Susukan, guru-guru menerapkan berbagai metode pembelajaran yang variatif. Misalnya, selain metode ceramah tradisional, mereka menggunakan diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan pembelajaran berbasis permainan. Ini tidak hanya membuat siswa lebih aktif, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir kritis dan kreatif. Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi topik yang mereka minati, sekaligus mengembangkan keterampilan sosial. sdn susukan

3. Penguatan Karakter Siswa

Salah satu fokus utama dari Kurikulum Merdeka Belajar adalah penguatan karakter. Di SDN Susukan, pengembangan karakter siswa diintegrasikan dalam setiap aspek pembelajaran. Melalui kegiatan ekstrakurikuler dan program-program pengembangan diri, siswa diajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan kerja sama. Selain itu, guru juga berperan sebagai pembimbing yang memberikan contoh perilaku baik, sehingga siswa dapat meneladani.

4. Penilaian yang Beragam

Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, penilaian tidak hanya berfokus pada ujian akhir, tetapi juga mencakup berbagai bentuk penilaian lainnya. Di SDN Susukan, guru melakukan penilaian formatif yang melibatkan observasi, tugas proyek, dan presentasi. Hal ini membantu guru untuk memahami perkembangan siswa secara holistik dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Dengan cara ini, siswa tidak hanya dinilai dari hasil akademis, tetapi juga dari proses pembelajaran mereka.

5. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat

SDN Susukan juga menjalin kemitraan yang kuat dengan orang tua dan masyarakat. Keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran menjadi salah satu aspek penting dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar. Melalui pertemuan rutin, orang tua diajak untuk berkolaborasi dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka. Selain itu, SDN Susukan juga melibatkan masyarakat dalam kegiatan belajar, seperti mengundang narasumber dari berbagai bidang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan.

6. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di SDN Susukan tidak berhenti pada tahap awal. Sekolah secara rutin melakukan evaluasi terhadap metode pembelajaran dan hasil yang dicapai. Masukan dari siswa, guru, dan orang tua sangat diperhatikan untuk perbaikan berkelanjutan. Dengan melakukan refleksi secara berkala, SDN Susukan dapat menyesuaikan pendekatan mereka agar tetap relevan dan efektif.

Kesimpulan

Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di SDN Susukan menunjukkan komitmen sekolah untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Melalui pendekatan yang variatif, penguatan karakter, penilaian beragam, serta keterlibatan orang tua dan masyarakat, SDN Susukan berusaha menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang kreatif, kritis, dan berkarakter.

Add a Comment

Your email address will not be published.